Sabtu, 07 Desember 2013

makalah apresiasi seni budaya lokal pada generasi mudaBAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Hampir dipastikan sebagian besar orang mengartikan “kebudayaan” sebagian “kesenian”,meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah bagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya. Menurut Bapak Antropologi Indonesia, Koenjtaraningrat, Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi atau akal. Oleh karena itu, kebudayaan dalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J.J Honigmann tentang wujud kebudayaan kedalam tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau benda-benda. Pengertian diatas bila dikaitkan dengan perkembangan kebudayaan modern kita patut bertanya dimanakah peranan kebudayaan Indonesia? Apa kebudayaan Indonesia itu? Unsur apa yang mempengaruhinya? Ini menjadi pertanyaan yang mesti dicarikan semua akar jawabannya. Jangan sampai Indonesia menjadi bangsa yang tidak punya identitas jati diri bangsa di era globalisasi saat in. Memang harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita kemukakan bahwa proses globalisasi, yang dikatakan dapat mempertajam “clash of civilizations”, dan – meminjam istilah Samuel Huntington – juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and ethnic self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. Dalam pengertian ini, jelas bahwa bila kita bicara mengenai ketahanan budaya, pada dasarnya kita berbicara pula mengenai pelestariannya dan pengembangannya secara dinamis dengan upaya- upaya yang lebih khusus. 2. Tujuan Keberagaman budaya yang sangat khas dari setiap daerah di Indonesia menarik banyak perhatian masyarakat untuk mengetahui dan mempelajarinya lebih dalam. Makalah ini dibuat bertujuan membantu memberikan informasi serta pengetahuan akan pentingnya peranan budaya local sebagai salah satu alat memperkokoh budaya bangsa. Dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya bangsa Indonesia ini kita mempunyai tujuan yaitu untuk mewujudkan pembangunan masyarakat agar dapat berjalan dengan lancar Mempelajari budaya lokal bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang budaya lokal yang dimiliki negara dengan budaya lokal, kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan peran budaya lokal. Adapun perbedaan yang ada dapat teratasi, yaitu apabila seseorang mengusahakan agar perbedaan itu tetap dapat mempersatukan kita dalam kesatuan yang indah. Adapun tujuan lain dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya bangsa Indonesia bagi masyarakat yaitu untuk menambah rasa kecintaan budaya tanah leluhur kita terhadap bangsa Indonesia demi tercapainya suatu perjuangan kepentingan bangsanya menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga kita sebagai masyarakat Indonesia menjadi lebih bangga apabila semua yang berhubungan dengan dilestarikannya budaya tersebut akan terwujud. 3. Sasaran Paken-paken kesenian (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian daerah menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah makna yang berdasarkan pada konsepsi iptek atau pun konsepsi biologi-genetika, melainkan merupakan suatu konsepsi budaya. Dengan demikian “mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan upaya untuk meningkatkan kekayaan batin, meningkatkan kadar budaya bangsa, kadar kemadanian, sebagai suatu proses humanisasi mencapai keadiluhungan yang mengungguli basic instincts, untuk mengangkat harkat dan derajat insani dari bangsa kita. BAB II PERMASALAHAN Negara Indonesia disebut Negara maritim karena dikelilingin oleh banyak pulau, budaya Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam,budaya itulah yang seharusnya kita jaga dan kita lestarikan agar tidak punah atuapun diclam oleh Negara lain. Indonesia Negara yang sangat kaya dan unik,negara Indonesa juga beraneka ragam suku bangsanya. Tapi sangat disayangkan setelah banyak pengakuan dari negara lain bahwa tari pendet,masakan padang,reog diponogoro diclam oleh negara tetangga baru Indonesia merasa itu adalah budaya yang harus dilestarikan. Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang kebudayaan, antara lain : - Munculnya gejala krisis jati diri dan karakter bangsa yang disebabkan oleh dampak negative globalisasi dan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang membuka peluang terjadinya interaksi budaya antarbangsa. - Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap upaya pelestarian nilai budaya dan kearifan lokal yang disebabkan, antara lain, oleh : a. semakin terbatasnya ruang atau tempat penyaluran aspirasi kreativitas seni budaya masyarakat; dan b. kurangnya apresiasi dan rasa cinta terhadap budaya dan produk dalam negeri. - Masih rendahnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang kekayaan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya yang mengakibatkan terjadinya: a. pencurian, penyelundupan, dan perusakan benda cagar budaya; b. pembajakan terhadap berbagai kekayaan budaya dan kekayaan intelektual; dan c. terbatasnya pengelolaan kekayaan budaya oleh pemerintah daerah, karena terbatasnya kemampuan keuangan maupun kemampuan manajerial. - Belum optimalnya sumber daya di bidang kebudayaan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. 1. Kekuatan (Strength) Bertolak dari pernyataan tersebut dapatlah dikemukakan bahawa pembangunan kesenian daerah (tradisonal) adalah pembangunan nilai-nilai seni dan apresiasi seni demi meningkatkan kemartabatan seniman dan masyarakat, sekaligus juga meningkatkan mutu seni dan apresiasi terhadap kesenian. Dengan demikian, dalam pembangunan nasional, kesenian sebagai bagian dari kebudayaan nasional memperoleh maknanya dalam kaitan dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Seumpama kesenian dapat dianalogkan dengan ekonomi misalnya, maka pembangunan ekonomi yang bermakna sebagai upaya untuk meningkatkan “nilai-tambah ekonomi”, maka pembangunan kesenian dan kebudayaan akan bermakna sebagai upaya meningkatkan “nilai- tambah kultural”. Nilai tambah kultural pada dasarnya juga memuat makna nilai-tambah kemartabatan, nilai- tambah kebanggaan, nilai-tambah jatidiri dan nilai-tambah akal-budi serta budi pekerti. Hal ini erat kaitannya dengan apa yang dicita-citakan oleh kemerdekaan bangsa ini, yaitu cita-cita untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. a. Kekhasan budaya Indonesia Indonesia memiliki kebudyaaan yang menarik, yang bisa memikat seluruh masyarakat sekitar. Seperti contohnya: 1. Rumah-Rumah adat 2. Tarian 3. Lagu 4. Musik 5. Alat musik 6. Gambar 7. Patung 8. Pakaian 9. Suara 10.Sastra/ tulisan 11.Makanan 12.Kebudayaan Modern Khas Indonesia Kebudayaan Ini memiliki ciri khas masing-masing. Banyak turis-turis mancanegara yang ingin mempelajari lebih dalam budaya Indonesia, sebagai warga negara Indonesia asli harus selalu mencintai, tetap menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dan jangan sampai budaya kita di curi oleh negara lain. Kita juga harus menjadikan budaya-budaya yang ada di Indonesia menjadi ciri khas negara kita, Indonesia. b. Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia Banyaknya pulau yang terpisahkan oleh lautan menyebabkan perbedaan kondisi alam yang membentuk perbedaan budaya di setiap daerah di Indonesia. Keanekaragaman ini tentunya menjadi kebanggan dan identitas dari Negara Indonesia. c. Keberagaman budaya menjadi Devisa Keberagaman budaya di Indonesia menjadi identitas dikenalnya nama Indonesia di mancanegara. Kekhasan budaya Indonesia banyak menarik perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk datang langsung dan mempelajari lebih dalam mengenai budaya – budaya di Indonesia. Seperti pengembangan museum dan cagar budaya. Tentunya hal ini menjadi sumber devisa bagi Negara di bidang pariswisata. d. Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa. Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh. 2. Kelemahan (Weakness) a. Krisis Identitas Identitas berarti jati diri yang berarti pengenalan terhadap seseorang yang termasuk ke dalam golongan yang dilakukan karena cirri-ciri serta menandainya sehingga dia dapat digolongkan kepada kelompok tersebut. Indonesia terdiri dari batas-batas wilayah, suku, etnis, ras, serta agama. Identitas seseorang akan tergerus dengan semakin mudahnya penyebaran manusia (diaspora) ke berbagai pelosok dunia dan menciptakan proses asimilasi dan akulturasi budaya yang menghilangkan kebudayaan setempat. b. Kurangnya komunikasi budaya Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa. c. Kurangnya kesadaran masyarakat Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut. 3. Peluang (Opportunity) Lalu bagaimana peranan kesenian tradisonal dalam konsep ketahanan budaya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kiranya perlu beberapa anternatif langkah. Pertama, perlu mengidentifikasi kesenian-kesenian tradisonal tertentu yang dominan dan sinambung (viable), yang memiliki peluang untuk dikembangkan dan diperkaya, serta dapat menarik munculnya daya apresiasi masyarakat. Kedua, kesenian-kesenian tradisional terpilih diartikulasikan sesuai dengan tuntutan perkembangan sosial, sehingga mudah beradaptasi dan mendorong kepekaan umum terhadap nilai-nilai keanggunan seni. Ketiga, mendorong dinamika seni menjadi kreasi dan santapan segar untuk kelengkapan kehidupan sehari-hari, menjadikannya semacam way of life. a. Indonesia dipandang dunia Internasional karena keberagaman dan kekuatan budayanya Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia harus dijaga dengan baik karena akan dapat mempertahankan identitas Indonesia di mata dunia. Sebagai contoh batik dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa. Batik menjadi semakin terkenal ketika pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi. Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton. Belum lama ini Isteri Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain. Menurut Claire Wolfowitz, isteri mantan Dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai den mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil. Banyak masyarakat dunia mengenal Indonesia sebagai Negara dengan kekhasan dan keberagaman budaya yang dimilikinya. b. Budaya bangsa memperkokoh rasa persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh. c. Multikuturalisme Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya. d. Kemajuan Pariwisata Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi. Setelah mengetahui bahwa terjadi akulturasi dan perubahan sehingga terbentuk kebudayaan Indonesia, maka perlu dipikirkan bagaimana pengembangannya pada masa kini dan mendatang. Dalam hal budaya materi memang harus dilakukan pengembangan-pengembangan sesuai dengan kemajuan tekhnologi, supaya tidak terjadi stagnasi, tetapi tanpa meninggalkan kearifan-kearifan yang sudah dihasilkan. 4. Upaya-Upaya Untuk Melestarikan Budaya Asli Indonesia Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan unsur kebudayaan yang sebagaimana tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika yang artinya “ walaupun berbeda – beda tetap satu jua “Kebudayaan lama atau yang sering disebut kebudayaan asli bangsa indonesia dimana kebudayaan ini belum terjamah oleh kebudayaan asing harus tetap kita pertahankan karena ini merupakan suatu kebanggaan atau kekayaan bangsa kita, oleh karena itu agar kebudayaan – kebudayaan asli bangsa indonesia ini tetap ada marilah kita jaga bersama, adapun cara memelihara kebudayaan asli bangsa indonesia adalah sebagai berikut : 1. Melalui Media Massa Media massa mempunyai tugas dan kewajiban selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya) dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan tanpa ada batasan kurun waktu. Media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya. Di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Televisi sebagai media publik mempunyai daya tarik yang kuat tidak perlu dijelaskan lagi, kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut, juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman, sedang televisi itu selain menyajikan film juga programa yang lain seperti seni tradisional. Sesuai fungsinya, media massa (termasuk televisi), selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya yang cukup penting. Harold Laswell dan Charles Wright (1959) membagi menjadi empat fungsi media (tiga dicetuskan oleh Laswell dan yang ke empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah: - Pengawasan (Surveillance) - Korelasi (Correlation) - Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage) - Hiburan (Entertainment) 2. Pementasan – Pementasan walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus tetap gencar dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya tradisional kembali akan bergairah 3. Melibatkan peran pemerintah Mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja . Dan tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, meMlestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain. 4. Menyelenggarakan Mata Pelajaran Muatan Lokal Dengan Sekolah Menyelenggakan Mata Pelajaran Muatan dan ekstrakurikuler wajib berbasis pelestarian seni budaya setempat, dapat menimbulkan rasa cinta dan bangga memiliki kebudayaan tersebut, dengan demikian para genarasi muda dapat mengetahui kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia. 5. Apresiasi Generasi Muda Terhadap Budaya Lokal Sebenarnya generasi muda bukan tidak peduli dengan budaya lokan, tetapih kesadaran akan , pentingnya melestarikan budaya local yang kurang di indahkan oleh para kalangan remaja, salah satu contoh kepedulian generasi muda dengan budaya local ,ialah langgir badong dan masih banyak , apresiasi generasi muda yang lain yang belum terjamah oleh manusia, Langgir Badong alias bambu gendong merupakan alat musik ciptaan generasi muda yang peduli pada budaya lokal.Namanya terdengar cukup unik, Langgir Badong. Alat musik tradisional dari Bogor ini mampu menghasilkan melodi dari harmonisasi alunan merdu suara pukulan bambu yang dikolaborasikan dengan tarian dan lirik lagu yang modern. Lagu-lagu yang ceria dan penuh semangat dibawakan dengan asyik dan unik oleh Langgir Badong (bambu gendong).Langgir Badong adalah sebuah kesenian kreasi yang dibesarkan di daerah Bogor. Alat musik ini seluruhnya terbuat dari bambu. Seni kreasi yang diciptakan oleh Ade Suarsa ini menggunakan bambu dalam berbagai ukuran dan bentuk yang ditabuh sebagai penghasil suara utama. Misinya, melestarikan budaya rakyat dalam gaya bermusik. Menurut Ade Suarsa, bermusik tidaklah harus mengikuti apa yang diinginkan oleh industri. Justru bermusik dengan alat musik tradisional akan membentuk pasarnya sendiri, sekaligus melestarikan budaya lokal dalam bermusik. Langgir Badong adalah satu contoh apresiasi generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk modern. Sebenarnya, antusiasme generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk modern masih sangat besar. Bukan saja soal musik, tapi juga kuliner, kegiatan tradisional hingga hiburan rakyat. Munculnya kebanggaan generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk kontemporer harus diapresiasi. 6. budaya local di mata dunia budaya-budaya local Indonesia banyak di minati oleh para turis-turis mancanegara, banyak produk-produk berbasis kebudayaan Indonesia bersebaran di manca Negara produk-produk dalam negeri bukan tidak mempunyai kualitas, buktinya banyak perusahaan manca Negara bekerjasana dengan pekerja Indonesia dalam hal-hal tersebut di antaranya : Brand internasional Gucci ternyata menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. Tenun Indonesia telah dipercaya oleh pasar internasional. Tenun Indonesia dianggap sangat berharga karena handmade (buatan tangan). Itulah yang membuat brand internasional seperti Gucci mau bekerjasama dengan pengrajin tenun di Indonesia. Namun yang sangat disayangkan justru antusiasme pasar domestik sendiri terhadap tenun tradisional masih rendah. Dahulu batik pun demikian. Namun sekarang, produksi batik telah berkembang sangat pesat. Tentunya kita bangga melihat kain-kain asli Indonesia yang maha kaya dalam hal craftsmanship ini tampil di runway designer international mulai dari Milan, Paris, dan kini London. Dalam fashion week Spring tahun 2010, Frida Gianini dari rumah mode Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan tema Tribal yang menggunakan Ikat (kain tenun dan motif tenun khas Indonesia terutama Sumbawa). 7. generasi muda dan budaya Di Indonesia muda-mudi pribumi kurang kesadaran akan pentingnya budaya local bagi kelangsungan budaya Indonesia di kancah dunia kedepan, Tapi disatu sisi anak muda di Indonesia nyatanya lebih suka budaya yang kebarat- baratan, ke china - chinaan, ke korea - korean dan sebagainya.Dan kini justru kebalikanya, banyak orang Jepang, Korea dan Negara Eropa tertarik untuk melestarikan budaya Indonesia. Dan juga pemerintah kurang menggalakan budaya kita.Jangankan budaya, di sekitar kita mungkin ada banyak tempat wisata yang bagus dan potensial tapi selalu saja ada kendala yang harusnya jadi tanggung jawab pemerintah. Entah itu fasilitas, jalan yang rusak dan subjek - subjek penting lainnya. Di Sekolah memang dikenalkan Budaya Indonesia itu seperti apa, jenis - jenisnya dimulai dari alat musik hingga tarian. Ketika SD saya pernah dikenalkan dengan Angklung dan saya sangat suka mendengar suaranya. Namun setelah SMP dan SMA semuanya seperti tenggelam karena memang minat anak Muda sekarang sangat sedikit yang tertarik pada Seni budaya Asli Indonesia. Faktornya tidak lain karena tidak menjamin dari segi ekonomi dan sebagianya. Jadi pada akhirnya lebih memikirkan hal lain seperti jurusan yang lebih mampu bersaing di dunia kerja nanti. seperti Teknik mesin , Listrik, usaha dan sebagainya. Jika ditanya, Bangga atau sedih jika melihat orang asing melestarikan budaya kita?. Tentunya bangga. Tapi jika harus menyalahkan mengapa generasi muda kita tidak tertarik melestarikannya, kembali ke diri masing - masing. Kehidupan mereka ( orang - orang asing ) secara ekonomi sudah jauh lebih baik dari kita. Negara mereka maju, mencari pekerjaan gampang. Jadi saat memutuskan mengambil jurusan kesastraan dan budaya Indonesia mereka tidak ambil pusing. Sedangkan kita?, pasti berfikir berkali-kali. Memang sih ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk melestarikan budaya kita sendiri. Tapi salahkah jika sangat sedikit generasi muda yang kurang menyimpan minat untuk mendalami budaya sendiri? 8. Budaya local di manca Negara Budaya kita Indonesia telah tercohor ke seluruh penjuru dunia baik dari pakayan,seni,adat-istiadat dll, telah banyak di sukai oleh Negara-negara lain dan banyak Negara yang telah mempelajari budaya local Indonesia, diantaranya : 1. Gamelan menjadi kurikulum sekolah di Di New Zealand, Singapura, Amerika Serikat dan Jepang: Gamelan Jawa telah menjadi salah satu kurikulum tetap di New Zealand School of Music (NZSM) dengan kode mata kuliah PERF250 - Special Indonesian Gamelan berdasarkan kesepakatan kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington dengan NZSM pada tahun 1975. Kesepakatan ini ditindak-lanjuti dengan pemberian seperangkat gamelan Pelog oleh KBRI Wellington dengan status ‘pinjaman permanen. Jumlah mahasiswa ‘gamelan course’ tahun 2011 mencapai 23 orang. Melebihi batas maksimal penerimaan mahasiswa khususnya untuk mata kuliah PERF250 sebanyak 18 orang. Ini menunjukkan besarnya minat mahasiswa NZSM untuk mendalami seni budaya Indonesia khususnya gamelan. Jangka waktu pengajaran sangat singkat yaitu satu semester atau kurang lebih 13 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, selain mahasiswa harus mampu memainkan sebanyak 3 gending gamelan dengan teknik menabuh yang baik, mereka juga harus mendalami teori tentang sejarah dan perkembangan gamelan. Kepiawaian para mahasiswa tersebut ditampilkan dalam acara Ujian Akhir mata kuliah gamelan Jawa bertajuk “Heavenly Gongs : Music from Java” pada Minggu, 12 Juni 2011 lalu yang diselenggarakan di Adams Concert Room (ACR) NZSM. Acara tersebut mampu membuat kagum sekitar 200 penonton dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, pengajar, masyarakat New Zealand dan Indonesia. Festival Gamelan Dunia pertama diadakan tahun 1986 di Kanada. Setidaknya terdapat ratusan lebih kelompok ensambel dan studi gamelan di Amerika Serikat, belum lagi di negara lain. Menurut Rahayu Supanggah, penggagas Festival Gamelan Dunia tersebut, Singapura telah menjadikan gamelan sebagai mata pelajaran wajib di berbagai sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya. Di Amerika, gamelan Jawa sudah terkenal di berbagai universitas unggulan, seperti Universitas California di Berkeley (gamelan Kyai Udan Mas), San Jose University (gamelan Sekar Kembar), Lewis and Clark College (Kyai Guntur Sari), Michigan, Wiscounsin, Northern Illinois, Oberlin, Wesleyan, dan ratusan universitas terkemuka lainnya. Di Jepang, gamelan sudah menjadi media ajar di berbagai universitas, seperti Tokyo University of Fine Art and Music dengan grup gamelannya yang bernama Kyai Lambang Sari, di Kuntachi College of Music (Gamelan Sekar Jepun), Dharma Budaya Osaka University, Hyogo University, Tokyo Osaka-Tohogakuen (semuanya college of music). 2. Tari Saman Dari Aceh Menggetarkan Festival World Culture: Tari Saman dari Aceh atau yang dikenal dengan “seribu tangan” mendapatkan sambutan hangat dari penonton dengan tepukan tangan dan decakan kagum saat tampil di panggung utama Festival Kebudayaan Dunia yang diselenggarakan di Dublin akhir pekan ini.Dikatakannya sebanyak 10 penari menyemarakan pesta rakyat di Republik Irlandia itu pada acara World Culture Festival yang menurut panitia tarian dari Indonesia termasuk tari yang rumit. Disebutkan Tari Saman merupakan tarian mengisahkan epik kebaikan melawan kejahatan. “Saman” yang paling populer di Aceh dan menjadi terkenal di luar negeri yang disebut dengan “Seribu tangan”. Mungkin itu beberapa contoh budaya local Indonesia di mata dunia. 9. Hambatan (Threats) Studi kasus bangsa Indonesia misalnya, selama ini ia sedang berusaha memelihara eksistensi dan soliditas sosialnya untuk tidak kehilangan kesadaran diri, tidak kehilangan jatidiri, harga diri, atau pun sejarah peradabannya. Eksistensi dan soliditas bangsa ini akan terjaga dengan baik jika pembangunan dan pengembangan seni memperkukuh kesadaran diri dan jati diri kita sebagai bangsa yang anggun dan beradab. a. Perubahan lingkungan alam dan fisik Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah b. Kemajuan Teknologi Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan ikan di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lakukan oleh masyarakatnya. c. Masuknya Budaya Asing Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman. BAB III PENUTUP 10. kesimulan Dari urayan kami tersebut dapat di tarik beberapa kesinpulam dalam kontek garisbesar, budaya ialah kelakuan atou tindaka yang mengandung seni yang telah berkembang di dalam masyarakat yang mempuyai makna tertentu yang unik indah dan telah di lakukan secara turun temurun budaya sangat indah, jika kita seluruh elemen masyarakat di negeri ini turut serta dalam menjaga budaya tersebut agar terus bias berkembang dan berbaur dengan kita dalam melengkapi keindahan hidup, jadi budaya harus sama-sama kita jaga dan kita harus melestarikan budaya sampai anak cucu kita bias merasakan keindahan budaya tersebut , DAFTAR PUSTAKA https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. » Blog Archive » KETAHANAN BUDAYA, KESENIAN, DAN GLOBALISASI &esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&ved=0CDEQFjABOAo&url=http%3A%2F%2Fiindramawan.blogspot.com%2F2013%2F03%2Fupaya-melestarikan-budaya-bangsa.html&ei=s_tQUsnHLMLQrQfHyoHoDQ&usg=AFQjCNFoAprGV6cWV3uujSe5eeWlUT6juA&sig2=lho36UoeEjqHixKNvrHCQQ&bvm=bv.53537100,d.bmk http://yayumd.weebly.com/uploads/5/3/5/6/5356547/makalah_ibd_-_1_peran_budaya_daerah_memperkokoh_ketahanan_budaya_nasional.pdf yayumd.weebly.com https://www.google.com/url?saApresiasi Dan Revitalisasi Budaya Lokal =t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEEQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.bimbie.com%2Fekonomi-modern.htm&ei=nAdRUr7yGYO_rge6hIDACA&usg=AFQjCNHoMK0ymaATfdM3mc8VPiPE5N04Ow&sig2=VDdhGNaOqj2Co_c1JPyTOA&bvm=bv.53537100,d.bmk https://www.google.com/Apresiasi Untuk Mitra Majalah BMT “Inspirasi Kecintaan Pada Budaya Lokal”url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&ved=0CDEQFjABOAo&url=http%3A%2F%2Fiindramawan.blogspot.com%2F2013%2F03%2Fupaya-melestarikan-budaya-bangsa.html&ei=s_tQUsnHLMLQrQfHyoHoDQ&usg=AFQjCNFoAprGV6cWV3uujSe5eeWlUT6juA&sig2=lho36UoeEjqHixKNvrHCQQ&bvm=bv.53537100,d.bmk www.google.com https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&ved=0CG4QFjAI&url=http%3A%2F%2Fhumas-patikab.com%2Findex.php%2Fkabar-pati%2F163-apresiasi-untuk-mitra-majalah-bmt-inspirasi-kecintaan-pada-budaya-lokal&ei=gf5QUtnOGcW5rgfaoYDAAw&usg=AFQjCNGnT9XE_LpOS8fM0vEURHppt1xIYg&sig2=yhf4WOz9ZTrj0XZ04RPb_w&bvm=bv.53537100,d.bmk https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fyayumd.weebly.com%2Fuploads%2F5%2F3%2F5%2F6%2F5356547%2Fmakalah_ibd_-_1_peran_budaya_daerah_memperkokoh_ketahanan_budaya_nasional.pdf&ei=1vhQUsfVG4WFrgejt4DQDQ&usg=AFQjCNEbjeDe55Y-UBdUMvNOuWawQYf1uw&sig2=jO0hhF5BueOBqEB3vo-_rA&bvm=bv.53537100,d.bmk www.google.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar